TiPs MenYikaPi ANaK suKa BohoNg

Pernahkah anak anda berbohong?....
teringat sama anak saya sendiri Azka...alhamdulillah sih nggak pernah cuman sekali dia bohong..udah lama banget..,sebenarnya halnya sepele, aku nanya ketika dia BAB, cebok sendiri,..terus aku nanya "lho koq sebentar ceboknya, udah pake sabun belum?", azka menjawab," udah mi"tapi rada ragu keliatan banget boongnya dari mimik mukanya, aku peluk badannya sambil aku bilang
" ka...ummi tahu koq, kaka pinter bisa cebok sendiri, tapi kayaknya belum deh pake sabun soalnya sabunnya masih utuh dan kering, atau kaka lupa ya nggak pake sabun, nggak apa-apa nggak pake kalau BAB lagi harus pake sabun ya?" dengan jurus itupun dia udah ngerti langsung dia bilang
" ya mi tadi nggak pake, kakanya belum bisa"...alhamdulillah udah gitu juga aku seneng banget udah jujur... sampe sekarang ketika giliran pake sabun langsung manggil..Yang jelas kita sebagai orangtua harus bisa bagaimana cara menyampaikan pada anak... jangan langsung memvonis,
misalnya" ehh kamu bohong ya"..kasian kan.
Jadi disini kita memberikan pemahaman bahwa melakukan sebuah kesalahan itu bukanlah sebuah masalah besar. Melakukan sebuah kesalahan itu biasa saja kok dan bukan dosa besar. Hal terpenting adalah si anak dengan sukarela mengaku.
Kemudian dengan konsuekensinya kita bisa tetap hangat dengan mengajaknya bervartisipasi dalam membersihkan bekas ceboknya tadi yang ketinggalan pake sabun.
kita bisa mengatakan :" Yuuk..sekarang ummi ajarin ya pake sabun biar nanti kaka nggak lupa dan bisa sendiri".Kalau misalnya anak tetap nggak mau juga untuk mengakuinya, kita bisa menggalinya dari hal lain.
Sebisa mungkin kita tetap hangat dalam mengajaknya bicara dan tidak perlu menghakiminya.Terpenting kita mengembangkan semangat bahwa tidak perlu menutupinya hal semacam itu.
Kalau anak kita berbohong, apa yang mesti kita lakukan?
Berikut tips menyikapi anak berbohong:
  • Jangan memojokkan dirinya. Buat suasana tenang dan santai agar bisa nyaman bercerita.
  • Jangan emosi, kalau kita marah, maka akan semakin takut dan menutupi dengan kebohongan.
  • Jangan berikan contoh berbohong ke anak. Misalnya ketika, menerima telepon dan meminta anak mengatakan bahwa kita tak ada di rumah
  • Jangan bohongi anak. Misalkan, kita berjanji tidak akan marah bila anak kita ngompol asal mengaku. Tapi ternyata kita marah lagi begitu lihat si anak ngompol.

Hal yang perlu diperhatikan para orangtua untuk mencegah anaknya mengembangkan sikap berbohong, antara lain kita harus rajin melakukan cek ulang.

Namun, harus diingat ketika melakukan proses cek ulang kita jangan sampai menyudutkan si anak. Apalagi bagi anak di bawah usia lima tahun sikap orang tua yang menyudutkan anak justru dapat berakibat buruk baginya.

0 komentar:

Posting Komentar