Hilangkan Gengsi Minta Maaf terhadap Anak

Label: , ,

Menjadi Orangtua bukan berarti selalu benar, Tak jarang Orang tua melakukan kesalahan kepada anak, sehingga membuat hubungan terganggu terhadap anak, Masih banyak Orangtua yang merasa benar dengan sendirinya, padahal belum tentu benar menurut anak, dan sering kita tidak menyadari pentingnya Minta maaf terhadap anak2 kita, berikut tips jitu bagaimana minta maaf terhadap anak kita tanpa mengurangi wibawa sebagai Orangtua  *sesuai pengalaman pribadi :)*:


Mengaku bersalah
  • Sadari bahwa anda telah membuat kesalahan, dan akui itu padanya. Inilah salah satu faktor penting dalam meminta maaf. Tak jarang ini sulit dilakukan, karena orangtua merasa gengsi. Lupakan gengsi, kalau memang tak ingin masalah terus berlarut.
Tulus

  • Ketika meminta maaf, anda harus tulus. Anak akan gampang mengetahui ketika anda membohonginya tentang hal ini. berilah Maaf yang serius." Ka..Maafin Ummi Sayaaang, ummi  salah, Ummi udah menyalahkan Kaka...Ummi akan hati-hati lagi knapa Kaka sampe mukul Azzam" padahal pengalaman ini Azzamlah yang duluan mukul kakanya, karena Kakanya lagi asyik nonton...tanpa sadar, setelah azzam mukul otomatis c kaka mukul kembali adiknya, yang terlihat terakhir, Kakanya yang mukul..kakanya yang salah, padahal nggak begitu, si adiknya disini yang salah...(kasus kecil deh  :)) kalo bisa ampe nangislah kita minta maaf, biar terlihat tulus dan serius hehee
Tenang
  • Meminta maaf dalam keadaan emosi akan percuma. Kalau anda belum bisa bersikap tenang, katakan padanya bahwa anda butuh waktu untuk sendiri, sebelum melanjutkan pembicaraan dengannya. Kemudian, pikirkan apa yang terjadi dan apa penyebabnya agar pikiran jadi tenang.
Tepat sasaran
  • Katakan permintaan maaf anda secara langsung dan dalam kalimat yang tidak berbelit-belit. Ingat, yang dimintakan maaf adalah sikap anda yang baru saja terjadi, bukan kepribadian anda. Misalnya, mintalah maaf atas kemarahan dan ucapan anda yang kasar, bukan atas kepribadian yang emosional.
Jangan menyalahkan
  • Jangan balik menyalahkan anak hanya untuk membenarkan sikap anda. Misalnya, dengan mengatakan bahwa seandainya ia tidak malas, anda tidak akan marah terus padanya. Ini sama saja dengan tidak meminta maaf, melainkan justru menyalahkannya.
Meminta maaf
  • Mengatakan bahwa anda bersalah dan bertanya apakah ia mau memaafkannya akan mempermudah untuk mengungkapkan penyesalan, sekaligus membuat anak belajar memahami cara memperbaiki hubungan.
Evaluasi
  • Bersama anak, lihat kembali bagaimana anda bisa menyelesaikan masalah itu dengan baik, dan sepakati cara yang akan dilakukan bila masalah yang sama terjadi lagi nanti.
Lupakan
  • Bagaimanapun juga, anda hanya seorang manusia, yang tentu tidak sempurna dan bisa berbuat salah. Namun, jangan terus berkutat pada rasa bersalah. Setelah meminta maaf pada anak, lupakan masalah tersebut dan berusahalah untuk tidak mengulanginya lagi, sama seperti ketika memintanya tidak mengulang kesalahan.
Jangan berlebihan
  • Berlebihan dan selalu meminta maaf, bahkan untuk hal-hal yang sangat sepele, justru akan membuat anda kehilangan wibawa. Mintalah maaf karena anda memang bersalah, bukan karena ingin berusaha menerapkan disiplin atau hukuman yang terbilang wajar, atas kesalahannya.
Tapi sering juga Reaksi dan cara menghadapi suatu masalah berbeda-beda pada setiap anak. Ada yang mudah memaafkan , tapi ada pula yang tidak, sehingga menimbulkan dampak dalam jangka waktu lama, misalnya:
1. Anak kehilangan kepercayaan pada orang tua maupun orang lain
2. Anak kurang mamiliki kepercayaan diri
3. Anak tidak dapat mengendalikan diri atau emosi.
4. Anak merasa sedih, tersisih, tersinggung dan lainnya.
5. Anak merasa tidak diperhatikan dan tidak dihargai perasaannya.
Maukah Anak kita seperti dampak diatas....??? Tinggalkan GENSI Sekarang juga.....smoga bermanfaat...!! :)

Dari Blog menjadi Buku, Beli yuuk

Suka ngeBlog bukan berarti suka nulis, Penulis belum tentu suka ngeBlog, tapi dari ngeBlog juga akhirnya jadi keinginan pengen jadi penulis, :)

Kita posting Blog hanya sebuah kebetulan dari sebuah ide saat ini, (pengalaman gue ngeblog ) :) dan tulisan blog berasal kadang dari pengalaman pribadi, yang gue liat, yang gue baca.

Nah situlah timbul Moody posting blog, dari tahun 2006 mengenal Blog, nggak nyangka banget, koq jadi timbul suatu hobby, yaitu Hobby nulis, ya Nulis di Postingan Blog, berawal dari Iseng, cuma ngisi waktu luang dengan ngeBlog.

Banyak yang komentar di Shoutbox blog, itu suatu kepuasan bathin juga, bahwa ada yang baca blog kita, awalnya sempet nggak pede juga seh, tulisan kita dibaca orang, tapi lama kelamaan dan isi komentnya positif, hadeeeuh, tambah semangat deh posting Blog.


Dengan berjalannya waktu nggak terasa juga loh, ada dua penerbit buku di shoutbox minta dibukukan, minta diedit dulu, ah aku nggak kepikiran ke arah sana, nggak kepikiran tulisan yg di Blog di bukukan.

Tapi jadi kepikiran juga, emang postingan diBlog bisa dibukukan gitu, walaah pikiran2 itu masih bimbang, ada perasaan gak Pedenya, tapi lambat laun, banyak bertanya, banyak belajar, banyak baca juga, akhirnya pengennya juga diBukukan.

Awal ngeBlog tahun 2006 nggak punya niat banget dan nggak nyangka sampe aku punya Buku sendiri, Bayangin aja Ide itu dateng saaat ada Semangat baru dari temen2 dan penerbit buku untuk dibukukan, padahal dari segi bahasa ya bahasa sehari2 aja, nggak ada EYDnya, wuiidih kalo di kasih nilai Bahasa Indonesia di postingan Blogku, diangka merah deh :)

Tapi tetep PD aja, dan Alhamdulillah hari ini dateng master buku perdana ku, pokonya, ketika dateng buku ke rumah, berasa mimpi aja.

Aku baca koq ngerasa aneh aku baca tulisan sendiri ehhehe, bener nggak ini tulisanku, (dalam benakku).:)

Walaupun masih banyak yang rancu, ya itulah gaya bahasaku dalam postingan Blog, ternyata dari Blog bisa jadi buku….Karya yang sangat Abadi, maka berawallah ngeBlog dari detik ini, Menulislah..Postinglah…Menulislah…Bukukan…Semangaaat

Jangan pernah merasa malu juga dengan tulisan kita yang ada di Blog, PD aja kalee hehehe…..Dari Arsip Blog itulah membuahkan hasil jadi suatu Buku, suatu kepuasan yang sangat..Alhamdulillaah...

Moga bermanfaat..

Penasaran kaaan !!!..

Pesen yuk Klik aja nulisbuku.com keburu abis looh.....


SMS Hati dari seorang Siswa


Ketika kita dapet Pesen singkat dari seseorang (siapa ajalah hehehe), suatu pesan yang membuat kita terenyuh, apalagi buat bahan renungan kita, yaaa bagi aku sebagai bahan interospeksi juga, tapi kalau yang ini beda, ada seorang siswa kelas XI, kirim SMS yang begitu dalem isinya, entah dia dapet SMS dari mana atau mungkin juga dari isi hatinya, ( semoga seperti itu hehehe).

Dengan kecintaannya pada seorang Ibu, siapa seh yang nggak sayang sama Ibu, Isi dari SMS ini bener-bener mengingatkan saya juga buat Ibuku sendiri, yang begitu Hebatnya mendidik anak-anaknya dan selain itu aku terinspirasi buat diriku juga semoga aku bisa menjadi Ibu yang baik buat anak-anakku..

Begini loh isi SMSnya moga jadi bahan renungan juga buat para Ibu dan calon Ibu hehehe ...

Ibu bukan polisi tapi bisa jaga kita
Ibu bukan psikolog tapi bisa memahami kita
Ibu bukan guru tapi bisa mengajarkan banyak hal untuk kita
Ibu bukan Udara namun sanggup memberikan nafas kehidupannya untuk kita
Ibu bukan dokter tapi ibu sanggup mengobati kita,
Ibu bukan superhero tapi sanggup jadi pahlawan bagi kita,
Itulah Ibu sosok luar biasa yang dihadirkan Tuhan untuk kita, bukan untuk kita Lukai tapi untuk kita hargai dan sayangi...

Isi SMSnya yang membuat aku terharu bacanya, sadar pada diri aku sendiri, bisa nggak aku menjadi dambaan ibu buat anak-anak yang seperti isi SMS tersebut...semoga aku bisa, dan sungguh terharu emang, menyadarkan kita sekarang udah menjadi seorang ibu.....Makasih ya kiriman SMSnya (sms by Hari)

Ledakan Motivasi melalui Kemping

Setiap anak adalah Unik, setiap Anak adalah Bintang, kalimat yang harus kita sadari bahwa kita tidak boleh menyamaratakan setiap anak....setiap anak mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Dan ketika masih di bangku TK, Azka udah mengenal kemping, dan pada saat itu pula ketika ada acara kemping, selalu ikut, ikut dan ikut, waloun pada saaat itu azka selalu ngeluh ketika pulang dari kemping, ngeluh bahwa kemping bagi azka saat itu, "nggak seruu, nggak rame,".

Padahal pada saat azka ketika acaranya seru-serunya dah tidur, yang kedua kalinya sakit gigi, jadi tidak menikmati bagaimana serunya Kemping, dan setelah itu azka ada perasaaan Trauma, ketika masuk SD, azka udah nggak mau lagi denger yang namanya Kemping.

Haduh...hatiku berasa miriis, kenapa dan kenapa sampe trauma kaya gitu, tapi dengan buah kesabaran, sedikit demi sedikit, aku selalu memberikan pengertian, Tentang kemping, aku selalu bepikir khawatir sampe gede tidak mau kemping.

Sedikit berbiacara pengalaman baru masuk SD, Azka bukan lah tipe anak yang masuk ke dunia barunya tidaklah langsung menerima dengan nyaman, tapi perlu proses Sosialisasi yang cukup panjang dengan begitu, ketika awal masuk SD pun aku butuh kesabaran, butuh banyak belajar menangani anak tipe azka, Alhamdulillah kerjasana dengan pihak sekolahnya, yang menurutku snagat intensif menangani Azka.

Dan tidak pernah absen juga konsul terus dengan Pak Ihsan Baihaqi (Pendiri dan Motivator PSPA) juga Psikolog Sekolahnya, juga Pak Maman bagian Kesiswaan sekolahnya, tentunya Pak Maman yang begitu sabar menangani Azka, Sungguh Luar biasa, dan tak lupa dengan wali Kelasnya saat itu Ibu Shofi, yaa saat itu masih teringat azka masih tersimpan ada perasaaan trauma tidak mau kemping.

Buah Kesabaran ketika masuk ke kelas 2 sekolahnya mengadakan Smart Camp di sekolahnyua, Azka udah mulai ada perasaan kekhawatitan, saya coba, memberikan semangat, dan memberikan pengertian makna dari Kemping itu sendiri.

Alhamdulillah berhasil, Azka mengikutinya, hatiku seh dah ada perasaan was-was...aku coba tinggalkan, besoknya di jemput dengan sumringah Azka bilang " mii..seruu loh..Kaka pengen Kemping lagi" Subhanalloh..berhasil juga aku memberikan suatu proses pengertian yang panjang. hehehe

Singkat cerita ketika masuk Kelas 3, anak-anak kelas 3 udah wajib ikut Super Camp, dan tempatnay bukan dilingkungan sekolah lagi, tapi diluar Sekolah, dengan waktu 3 hari...oouuww waktu yang cukup lama seusianya jauh dari orangtuanya.

Aku coba memberikan pengertian lagi, dan yang ini tidaklah sulit memberikan pengertiaannya, Azka udah merasakan kenyaman yang luar biasa di Sekolah begitu juga dengan Kemping, aku mulai memberika motivasi bagaiamna jauh dnegan orangtua, bagaiamna nanti ketika kemping selalu bersam-sam dengan teman-teman.

Alhasil azka memberikan suatu perubahan yang sangat positif setelah mengikuti Super Camp dari Sekolahnya, Subhanalloh, malah azka selalu bilang "kapan Kemping lagi mii.." Sungguh Berterimakasih pada Alloh YME, buat Semua pihak Sekolah terutama Pak Maman yang tak henti-hentinya memberikan semangat buat Azka yang luar biasa,,Jazakalloh ya Pak.. hehehe !!

Sungguh kemping suatu "Ledakan" Motivasi buat Azka, tentunya dengan kesabaran aku pada saat itu dan ini adalah suatu KAdo Istimewa buat aku dari Azka, dengan kenyamanan yang hasil yang luar biasa. Alhamdulillah..

Ahk Umi berapapun nilai Kaka, teteup kenyamanan Kaka di sekolah yang adalah nilai yang tinggi bagi Umi.,,sungguh,,,Luv u ka..!!!














Penting Gak sih RANGKING.?


Mengedepankan nilai-nilai akdaemis masih menjadi tolak ukur oleh sebagian besar masyarakat kita. Masih terdapat anggapan bahwa pandai itu dinilai dengan CALISTUNG (baca, tulis dan hitung); diukur dengan berapa nilai angka di raportnya; dinilai juga dengan berapa piala atas prestasinya.

Padahal, nilai-nilai personal mempunyai peranan penentu dalam membentuk karakter individu secara penuh. Pandai dalam CALISTUNG, tapi kalau ternyata sang anak tidak mengenal nilai tata krama, juga percuma. Ranking pertama di kelas bahkan di sekolah, tapi kalau sombong dan arogan, ya buat apa (saya tidak setuju dengan adanya ranking-rangking di sekolah. Syukurlah sudah banyak sekolah menetapkan tanpa ranking :)) termasuk sekolah Azka. setuju banget

Nilai-nilai personal diharapkan dapat menjadikan seseorang 'kuat' dan 'terisi penuh' untuk menjadi manusia yang sesungguhnya. Yang artinnya, seorang yang tidak hanya pandai tapi juga pintar.Dalam hal ini, pintar adalah mampu memiliki nilai pribadi dan nilai-nilai kehidupan.
Teringat dengan Azka dan Azzam setelah pembagian Raport semester ganjil kemaren. dengan riang dan bangganya anak-anak dapet raport,"umi abi nih raport Kaka " seruu Azka,
Azzam gak mau ketinggalan, " Azzam juga punya raportnya, neh" dengan bahasa yang blom begitu jelas.hehee

Tentunya aku jawab " hebaatt semua raport jagoan-jagoan Umi semuanya kereeen, ini hadiah yang berharga buat Umi" , yaa kalo diliat dari sisi akademis memang blom maksimal dibanding dengan temen-temennya, tapi ada nilai berharga di dalam Raport-raport mereka.

Azka bilang " Mi bagus-bagus gak nilai Raport kaka ??" aku jawab " nilainya bagus dan ada kemajuan ada yang lebih bagus selain dari nilai yaitu Kaka tambah MANDIRI ", (Sholatnya gak usah disuruh, sopan santunnya, Tanggung jawabnya, terutama dirumah menjaga Azzamnya ketika bermain, lebih kritis pula, lebih Percaya diri dibanding ia baru masuk SD )" itu adalah jauh lebih berharga dari nilai dan Rangking Raport.

SI Kaka riangnya minta ampun, " bener mi..kaka jadi lebih hebat yaa" iya dong nilai yang ada diraport tidak bisa tergantikan oleh KeMANDIRIan nya..Subhanalloh..

Eh adenya gak mau kalah juga, " umiii Azzam juga hebatt"aku sampe terlupakan karena konsentrasi ke pertanyaan kakanya yang awal " ya iyaaa dong, anak umi semuanya Hebat, cerdas."

Dalam Memory Azka dan Azzam selalu berfikir dialam bawah sadarnya " aku anak hebat, aku anak soleh, aku anak cerdas" karena apapun yang mereka lakuakan selalu positif thingking, saya selalu tiap hari selalu berkata demikina sama mereka
"ooohh Nilai Azzam juga yang diraport sungguh hebat dan lebih hebat melihat perkembangan Azzam keseharian", seperti perkembangan Kakanya, "LEBIH MANDIRI', semula azzam yang pendiam sekarang Azzam lebih bawel, lebih aktif, luaarr biasaaaa,,

Yaa ternyata kepuasan Bathin didiri kita lebih Berharga ketika melihat anak-anak kita berkembang lebih maju sisi Psikologisnya.
Rangking penting gak Penting tergantung kita menyikapinya, tapi buat saya gak penting ada yang jauh lebih penting dari Rangking yaitu Psikologis mereka berkembang lebih hebat...Alhamdulillah..Luvh U Azka Azzam