9 Trik Bijak dalam mengawasi Online Anak

Tidak ada cara yang lebih baik dalam mengamankan anak dari ancaman dunia maya selain mengedukasi mereka dengan segudang informasi tentang bahaya dan risiko yang mengintai mereka di internet.

Memang ada software parental control yang menawarkan solusi efektif untuk memonitoring aktivitas anak saat online. Namun tools ini hanyalah sebagai alat bantu dan seharusnya tidak dijadikan ’satpam’ pengganti orang tua. Tidak serta merta dengan menggunakan software ini, menginstalnya di komputer lalu mengamati aktivitas anak dari jarak jauh, maka anak dijamin aman dari ancaman dunia maya.

Ingatlah bahwa ngenet tidak hanya dapat dilakukan lewat komputer. Di jaman yang makin canggih ini, anak juga berinteraksi dengan orang lain lewat ponsel yang sudah terkoneksi internet, atau mengakses Facebook dan Twitter dari PC sekolah atau komputer di rumah temannya. Kalau sudah begini, maka software parental tidak akan berguna.

Ada kalanya anak yang sudah menginjak remaja tidak suka jika orangtuanya memata-matai aktivitas onlinenya. Memakai software parental control adalah lain hal, coba lakukan cara lain yang lebih bijak seperti yang dipaparkan berikut ini. Tentu saja, trik-trik di bawah ini tidak semuanya harus diterapkan, tetapi disesuaikan dengan kondisi dan usia anak.

1. Jadilah temannya di Facebook
Cara pertama, buatlah kesepakatan dengan anak Anda bahwa jika ia ingin membuat akun Facebook maka ia harus berteman dengan Anda selaku orangtuanya, bisa ibu dan/atau ayah. Aturan ini tidak bisa dinego. Jika anak menginginkan membuat akun Facebook maka ia harus setuju dengan aturan ini.

2. Berteman dengan orang tua teman anak
Bentuk perkumpulan dengan para orangtua anak yang lain, yang notabene bersahabat dengan anak Anda. Dengan begitu, Anda akan mengetahui lebih banyak tentang orang tua teman anak Anda tersebut dan tingkat tanggung jawab mereka terhadap anak. Ingatlah bahwa buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya.

3. Tempatkan PC di area terbuka di rumah
Secara psikologi, anak akan memperlihatkan sikap canggung dan merasa tidak aman jika ada orang lain yang bisa leluasa melihat apa yang mereka lakukan di depan komputer, apalagi jika ia membuka situs yang aneh-aneh (tidak pantas). Jika anak online menggunakan laptop, buat aturan bahwa ngenet tidak boleh dilakukan di kamar tidur sehingga Anda bisa tetap mengontrol aktivitas anak di internet.

4. Awasi Twitter, Facebook, YouTube dan Foto
Kejadian buruk seperti cyberbullying (aksi pelecehan via internet) tidak hanya terjadi di Facebook. Cobalah awasi foto-foto apa saja yang diposting anak, apa yang mereka baca di internet, apa yang mereka tweet dan retweet, apa yang mereka lihat di YouTube.

5. Cek isi ponsel secara random
Jika memungkinkan, cek isi ponsel anak Anda secara random. Periksa foto dan video apa saja yang ada di dalamnya, jam berapa anak sms-an dan menerima sms, apakah ada yang mengancam anak Anda, dan lain-lain. Anak akan menunjukkan gelagat yang mencurigakan jika di ponselnya terdapat gambar, video, ataupun pesan aneh sehingga akan berusaha menolak jika orangtua ingin melihat isi ponselnya.

6. Cek history browser
Sama seperti ponsel, jika memungkinan cek history log browser yang digunakan anak Anda. Kalau anak menghapus jejak mereka ber-internet agar tidak dicurigai orangtua, maka Anda perlu lebih waspada mengawasi aktivitas yang dilakukan anak saat online.

7. Buat aturan waktu
Ini berlaku untuk ponsel dan komputer. Sama halnya memberlakukan aturan bahwa tidak boleh menonton televisi jika belum mengerjakan pekerjaan rumah (PR), selama jam makan malam atau setelah jam 9 malam. Aturan serupa hendaknya juga diberlakukan untuk ponsel dan internet.

8. Hari bebas ponsel/internet
Jika perlu, buatlah kesepakatan tentang hari bebas ponsel/internet, bisa seharian atau beberapa jam saja. Cabut steker listrik komputer atau modem. ‘Sita’ ponsel Anda dan anak Anda, jauhkan sejenak saat keluarga sedang melakukan kegiatan yang menyenangkan seperti bermain di halaman rumah, berenang dan sebagainya.

9. Jadilah sahabat
Orang tua harus rajin berdialog dengan anak tentang bahaya predator dan cyberbully, risiko berbagi foto dan pesan yang bersifat cabul, pentingnya pengaturan privasi. Biarkan mereka tahu mengapa Anda melakukan semua ini, jelaskan alasan-alasannya secara gamblang dan jangan lupa beri kesempatan kepada anak untuk menyuarakan keberatan atau masalah mereka. Jangan ragu untuk berkompromi, namun harus tetap berpegang teguh pada aturan-aturan yang Anda anggap penting.

Sebagai orang tua, kita tidak bisa terus-menerus mengawasi anak kita seiring mereka semakin dewasa dan mandiri. Jika kita ingin mendapatkan kepercayaan dan anak berterus terang kepada kita, mulailah ajak anak berdialog sedini mungkin dan tunjukkan kalau kita mempercayai mereka. 

(by Internet Sehat)

MengAkali TV bagi anak

Label:


Televisi adalah media hiburan yang sangat diminati semua orang, Pengaruh Media terhadap anak makin besar, teknologi semakin canggih & intensitasnya semakin tinggi. Padahal orangtua tidak punya waktu yang cukup untuk memerhatikan, mendampingi & mengawasi anak. Anak lebih banyak menghabiskan waktu menonton TV ketimbang melakukan hal lainnya. 

Dalam seminggu anak menonton TV sekitar 170 jam. Apa yang mereka pelajari selama itu? Mereka akan belajar bahwa kekerasan itu menyelesaikan masalah. Mereka juga belajar untuk duduk di rumah dan menonton, bukannya bermain di luar dan berolahraga. Hal ini menjauhkan mereka dari pelajaran-pelajaran hidup yang penting, seperti bagaimana cara berinteraksi dengan teman sebaya, belajar cara berkompromi dan berbagi di dunia yang penuh dengan orang lain.

Sebenernya Televisi ada sisi Positif dan Negatifnya, tapi lebih banyak Negatifnya, ketimbang positifnya, terbukti dengan banyaknya Iklan yang sangat merusak anak, anak bisa meniru, juga bisa merengek apa yang ada dalam Iklan tersebut.

Yaa tergantung kita sebagai Orang tua,  kita yang harus punya konsistensi buat anak hehehe...serius amat neh gw*_*
Aku coba sama Anakku sendiri, aku berusaha konsisten...matikan TV sekarang juga, ALhamdulillah berhasil..oya mungkin judul postingan ini hampir sama ama postingan terdahulu yang pernah aku tulis, tapi, tentu dong beda heheheh...

Nah postingan kali ini, aku sangat berharap, gimana caranya mengAkali Tv buat anak, karena Anak sekarang gak bisa terhindari dari TV, kecuali si TV itu gak ada sama sekali di rumah hehehe

Dan aku coba anak-anakku nonton TV hanya sabtu Mingu ternyata berhasil, ketika Azka anak sulungku hari jumat pulang sekolah udah langsung minta dinyalakan TV, karena besoknya libur, Nah dalam waktu anak menonton TV, kita juga harus bisa mendampingi anak2 nonton apa...

Aku selalu berusaha :
disekitar TV selalu disimpen banyak mainan kesukaannya, plus Buku-buku yang digemarinya, karena anakku suka sama buku juga, dengan demikian Anak akan buyar konsentrasinya, anak akan memilih mainan atau buku-buku yang ia gemari.

Walopun acaranya seru banget, tetep tidak akan konsentrasi full pada TV, atau kita bisa candain mereka di depan TV, itupun sangat berhasil, Apalagi kalo dah Iklan anak-anak akan pindah konsentrasi pada maenanya, padahal anak2 biasanya paling suka liat Iklanna, tapi dengan cara tadi dengan mainannya, anak akan buyar terhdap TV, lebih memilih mainan yang didepannya ketimbang TV, bener lho...aku lakuin sama anak-anakku hehehehe.

Sampe akhirnya anak meninggalakan itu TV dan anak konsentrasi ke mainannya,,,ffffuuiiihh berhasil..sampe aku smepet bilang
" kaka koq TVnya gak ditonton"
terus Kaka Jawab :
" Matiin aja mi, kaka lagi seru neh "
heheheh...

Moga bisa yaa semuanya, coba aja deh, cara yang sangat sederhana, tapi jangan lupa kita tetep jadi Orangtua yang proaktif juga, sambil dampingi anak nonton, kita sambil baca buku-buku kesukaannya, sambil diceritain dengan penuh penghayatan , dan dengan intonasi sesuai cerita di buku...coba deh hehhehe..